Jejakmasalalu68.blogspot.com © Di balik sumur ini tersimpan
kisah menarik seputar kedermawanan sahabat Rasulullah SAW, Khalifah Utsman bin
Affan.
Begitu
banyak tempat dan bangunan di Arab Saudi menjadi saksi sejarah kehidupan
masyarakat pada masa nabi dan rasul. Salah satu di antaranya adalah sumur
Raumah.
Keberadaan
Raumah memang tak menjadi sorotan banyak orang layaknya peninggalan-peninggalan
bersejarah lain, seperti Masjid Al Haram, Masjid Nabawi, atau Kompleks Pemakaman
Junnat Al Baqi. Namun
ternyata, di balik sumur ini tersimpan kisah menarik seputar kedermawanan
sahabat Rasulullah SAW, Khalifah Utsman bin Affan.
Sumur
Raumah merupakan salah satu peninggalan sejarah masa Khalifah Utsman bin Affan
RA. Sumber air ini berada tepat di sebelah Masjid Qiblatain, Madinah, Arab
Saudi.
Dahulu, sumur ini dimiliki oleh seorang Yahudi. Dikisahkan, pada masa itu Rasulullah
dan kaum Muhajirin tengah berada di kota Madinah. Kala itu Madinah sedang dalam
kondisi paceklik. Masyarakatnya sulit mendapatkan air bersih, baik untuk minum
maupun berwudhu.
Keadaaan
ini tentu saja sangat menyulitkan kaum Muhajirin. Lantaran mereka terbiasa
hidup dengan air zam-zam melimpah di Kota Mekah.
Satu-satunya
sumber air yang bisa diandalkan saat itu adalah sumur Raumah. Kondisi ini
dimanfaatkan oleh si pemiliki sumur untuk memperjualbelikan air miliknya.
Masyarakat Madinah diwajibkan membeli dan antre untuk mendapatkan air dari
sumur Raumah.
Mendengar
hal itu, sahabat nabi yang dermawan, Khalifah Utsman bin Affan berusaha
membebaskan sumur tersebut dari pemiliknya. Beliau mendatangi rumah pemilik
sumur dan menawarnya dengan harga yang tinggi.
Namun
sang pemilik tak ingin menjual sumurnya. Utsman tetap berteguh hati dan kembali
menawar sumur itu dengan harga yang lebih tinggi. Hingga
akhirnya, Utsman menawarkan jalan keluar kepada pemilik sumur dengan cara
membeli setengah dari sumur itu. Mendengar tawaran itu pemilik Yahudi langsung
menerimanya dengan anggapan dirinya akan mendapat untung dua kali lipat.
Kesepakatan
tersebut dilakukan dengan aturan kepemilikan sumur secara bergantian. Satu hari
dimiliki Utsman dan satu hari dimiliki Yahudi. Saat
tiba gilirannya, Utsman meminta kepada seluruh penduduk Madinah untuk mengambil
air secara gratis dari sumur dan mengambilnya dengan ukuran banyak agar cukup
untuk persediaan dua hari. Karena keesokan harinya sumur tersebut akan berganti
pemilik.
Esok
harinya, sumur tersebut sepi tanpa pembeli karena penduduk masih memiliki
cadangan air. Akibat kondisi ini, si Yahudi pemilik sumur mendatangi Utsman dan
memintanya untuk membeli separuh lagi sumur miliknya. Akhirnya dibelilah
separuh sumur tersebut dengan harga yang sama pada saat pembelian pertama,
yakni 20.000 dirham.
Sumur
Raumah pun menjadi milik Khalifah Utsman sepenuhnya. Setelah itu beliau
mewakafkan Sumur Raumah untuk kepentingan para penduduk. Siapapun diperbolehkan
mengambil air dari sumur itu termasuk pemilik lamanya, si orang Yahudi.
Seiring
berjalannya waktu, area di sekitar sumur banyak ditumbuhi pohon kurma yang
terus bertambah jumlahnya. Saat ini diperkirakan ada sekitar 1.550 pohon kurma
di sana. Pohon-pohon
kurma itu kini dikelola oleh Departemen Pertanian Arab Saudi. Kurma-kurma yang
dihasilkan dijual oleh Departemen Pertanian ke pasar-pasar dan setengah hasil
penjualan kurma diberikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin.
Uniknya,
setengah pendapatan lagi disimpan pemerintah Saudi pada salah satu bank dengan
rekening atas nama Utsman bin Affan, di bawah pengawasan Departemen Pertanian.
Kabarnya,
uang simpanan di rekening tersebut telah digunakan untuk membeli sebidang tanah
dan membangun hotel bintang 5 yang cukup besar di salah satu kawasan strategis
dekat Masjid Nabawi.
Kini,
hotel tersebut sudah dalam tahap penyelesaian dan akan segera disewakan.
Diperkirakan omsetnya bakal mencapai 50 juta riyal per tahun. Untuk mengenang
kedermawanan sang khalifah, hotel ini pun diberi nama Utsman bin Affan.
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
Salam buat istri 'Siti nurjanah' :